Caracara Unsur Mencapai Kestabilan. 18 Mei 2021. 2 minute read. Kelas Pintar. Semua materi atau unsur yang ada di alam ini memiliki kecenderungan untuk mencapai keadaan stabil. Dimana, untuk mencapai kestabilan unsur atau atom sesuai dengan aturan oktet atau duplet akan tergantung kepada elektron valensinya. Elektron valensi sendiri merupakan
Bagaimana Kecenderungan Atom Atom Berikut Dalam Mencapai Kestabilan – Bagaimana Kecenderungan Atom Atom Berikut Dalam Mencapai Kestabilan Atom-atom memiliki kecenderungan untuk mencapai kestabilan energi. Kestabilan ini dicapai dengan cara menemukan konfigurasi energi paling rendah, yang disebut juga sebagai “konfigurasi elektronik”. Konfigurasi elektronik ini mencerminkan jumlah dan distribusi elektron di sekitar inti atom. Proses mencapai kestabilan ini disebut “oksidasi”. Proses ini dimulai dengan atom yang memiliki jumlah elektron yang tidak konstan, dan dapat dicapai dengan menempatkan elektron di orbit yang berbeda. Atom yang melebihi jumlah elektron konstan dapat mencapai kestabilan dengan mengosongkan orbit yang berisi elektron. Proses ini disebut “reduksi”. Proses oksidasi dan reduksi ini berlangsung selama beberapa tahap, dimulai dengan atom yang memiliki konfigurasi elektronik yang tidak konstan dan berakhir dengan atom yang memiliki konfigurasi elektronik yang stabil. Atom yang telah mencapai kestabilan ini tidak akan mengalami perubahan lagi. Konfigurasi elektronik yang stabil disebut “konfigurasi oksidasi”. Ini adalah konfigurasi yang dicapai ketika atom telah mencapai kestabilan energi tertinggi. Konfigurasi oksidasi ini mencerminkan jumlah dan distribusi elektron yang sama di sekitar inti atom. Konfigurasi oksidasi ini memungkinkan atom untuk mencapai stabilitas energi tertinggi. Untuk mencapai kestabilan ini, atom harus memiliki jumlah elektron yang sama di orbit yang berbeda. Jika jumlah elektron lebih dari yang diperlukan, maka atom akan mengosongkan orbit yang berisi elektron untuk mencapai kestabilan. Kecenderungan atom-atom dalam mencapai kestabilan energi membuat mereka bergabung dengan atom lain untuk membentuk ikatan kimia. Ikatan kimia yang terbentuk adalah karena gaya tolak-menolak yang terjadi antara atom-atom. Ikatan kimia ini memungkinkan atom untuk terhubung dengan atom lain untuk membentuk molekul. Kecenderungan atom-atom untuk mencapai kestabilan energi juga dapat membantu dalam mengidentifikasi sifat-sifat kimia suatu bahan. Dengan mengetahui konfigurasi elektronik yang stabil, sifat-sifat kimia bahan dapat diidentifikasi. Ini memungkinkan peneliti untuk mengetahui bagaimana bahan akan bereaksi dengan bahan lain. Kecenderungan atom-atom dalam mencapai kestabilan energi juga dapat membantu dalam memprediksi sifat-sifat fisik bahan. Dengan mengetahui konfigurasi elektronik yang stabil, sifat-sifat fisik bahan dapat diprediksi. Ini memungkinkan peneliti untuk mengetahui bagaimana bahan akan bereaksi dengan lingkungan. Secara keseluruhan, kecenderungan atom-atom untuk mencapai kestabilan energi merupakan proses yang penting untuk memahami struktur bahan dan sifat-sifatnya. Dengan mengetahui konfigurasi elektronik yang stabil, sifat-sifat kimia dan fisik bahan dapat diprediksi. Proses ini juga memungkinkan atom untuk bergabung dengan atom lain untuk membentuk molekul dan menjelaskan sifat-sifat ikatan kimia. Dengan demikian, kecenderungan atom-atom untuk mencapai kestabilan energi merupakan proses yang penting untuk mengerti struktur dan sifat-sifat bahan. Daftar Isi 1 Penjelasan Lengkap Bagaimana Kecenderungan Atom Atom Berikut Dalam Mencapai 1. Atom-atom memiliki kecenderungan untuk mencapai kestabilan energi dengan menemukan konfigurasi elektronik paling 2. Proses mencapai kestabilan ini disebut oksidasi dan 3. Konfigurasi elektronik yang stabil disebut konfigurasi oksidasi, yang mencerminkan jumlah dan distribusi elektron di sekitar inti 4. Atom yang melebihi jumlah elektron konstan dapat mencapai kestabilan dengan mengosongkan orbit yang berisi 5. Kecenderungan atom-atom dalam mencapai kestabilan energi dapat membantu dalam mengidentifikasi sifat-sifat kimia suatu bahan dan memprediksi sifat-sifat fisik 6. Kecenderungan atom-atom untuk mencapai kestabilan energi juga memungkinkan atom untuk bergabung dengan atom lain untuk membentuk molekul dan menjelaskan sifat-sifat ikatan kimia. 1. Atom-atom memiliki kecenderungan untuk mencapai kestabilan energi dengan menemukan konfigurasi elektronik paling rendah. Kecenderungan atom untuk mencapai kestabilan energi adalah fenomena yang telah dikenal sejak awal abad ke-20. Ini juga dikenal sebagai hukum atom yang stabil. Ini berarti bahwa atom-atom cenderung mencari konfigurasi elektronik yang paling rendah. Konfigurasi ini adalah konfigurasi yang dapat memberikan stabilitas atom. Kestabilan energi atom dicapai ketika atom memiliki konfigurasi elektronik yang paling stabil. Konfigurasi elektronik yang stabil adalah konfigurasi yang memiliki energi paling rendah. Energi ini adalah energi potensial yang dibutuhkan atom untuk mencapai keadaan yang paling stabil. Konfigurasi elektronik paling stabil dicapai ketika atom memiliki jumlah elektron yang sama dengan jumlah inti atom. Ini disebut konfigurasi elektronik kulit yang tepat. Konfigurasi ini memungkinkan atom untuk mencapai kestabilan energi, karena mengurangi energi yang diperlukan untuk mengikat elektron. Konfigurasi elektronik kulit yang tepat biasanya dicapai ketika atom memiliki jumlah elektron yang sama dengan jumlah inti atom, atau jumlah inti atom plus satu. Jika atom memiliki jumlah elektron lebih banyak daripada inti atom, maka atom akan berusaha untuk mencapai konfigurasi elektronik kulit yang tepat dengan melepas elektron untuk mencapai stabilitas energi. Jika atom memiliki jumlah elektron kurang dari jumlah inti atom, maka atom akan berusaha untuk mencapai konfigurasi kulit yang tepat dengan mengikat elektron untuk mencapai stabilitas energi. Kecenderungan atom untuk mencapai kestabilan energi telah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, elektron dapat digunakan untuk menghasilkan listrik. Hal ini terjadi ketika atom memiliki jumlah elektron yang berbeda dari inti atom. Atom akan berusaha mencapai konfigurasi elektronik kulit yang tepat dengan melepas elektron dan mengikat elektron dari sumber listrik lain. Ini menghasilkan arus listrik, yang digunakan untuk berbagai aplikasi. Kecenderungan atom untuk mencapai kestabilan energi juga dapat digunakan dalam teknologi nuklir. Reaksi nuklir menghasilkan energi yang besar dengan mengubah jumlah inti atom. Ini berarti bahwa atom-atom akan berusaha mencapai konfigurasi elektronik kulit yang tepat dengan mengikat dan melepas elektron. Hal ini memberikan stabilitas energi yang diperlukan untuk memproduksi energi nuklir. Kecenderungan atom untuk mencapai kestabilan energi juga dapat digunakan untuk memahami reaksi kimia. Reaksi kimia terjadi ketika atom-atom berinteraksi satu sama lain. Atom-atom akan berusaha mencapai konfigurasi elektronik kulit yang tepat dengan mengikat dan menyingkirkan elektron. Hal ini menghasilkan energi yang diperlukan untuk mengubah atom-atom menjadi produk akhir. Kecenderungan atom untuk mencapai kestabilan energi adalah salah satu dasar dari fisika modern. Ini menunjukkan bahwa atom-atom memiliki kecenderungan untuk mencapai konfigurasi elektronik paling rendah, yang menghasilkan stabilitas energi. Kecenderungan ini telah banyak digunakan untuk berbagai aplikasi, baik di bidang teknologi maupun di bidang ilmu pengetahuan. 2. Proses mencapai kestabilan ini disebut oksidasi dan reduksi. Oksidasi dan reduksi adalah proses yang menyebabkan atom-atom mencapai kestabilan. Oksidasi terjadi ketika atom atau molekul kehilangan elektron, sedangkan reduksi terjadi ketika atom atau molekul mendapatkan elektron. Proses ini disebut juga “tukar elektron”. Pada oksidasi, atom atau molekul yang kehilangan elektron disebut oksidan, dan atom atau molekul yang mendapatkan elektron disebut reduktor. Karena atom-atom memiliki kecenderungan untuk mencapai kestabilan, maka oksidasi dan reduksi adalah alat yang berguna untuk mencapai tujuan ini. Kestabilan atom didefinisikan dalam hal jumlah elektron dalam orbitnya. Selama atom memiliki jumlah elektron yang sesuai dengan jumlah yang ditentukan, maka atom dapat dikatakan stabil. Kestabilan atom dapat dicapai dengan cara menambah atau mengurangi jumlah elektron dalam sistemnya. Oksidasi dan reduksi adalah cara untuk melakukan hal ini. Pada oksidasi, atom kehilangan elektron, sedangkan pada reduksi, atom mendapatkan elektron. Kedua proses ini memiliki tujuan yang sama, yaitu membantu atom untuk mencapai kestabilan. Atom-atom memiliki kecenderungan untuk mencari keseimbangan energi terendah, dan jumlah elektron yang stabil adalah salah satu cara untuk mencapai tujuan ini. Oksidasi dan reduksi adalah alat yang berguna dalam proses ini. Dengan oksidasi dan reduksi, atom dapat mendapatkan atau kehilangan elektron yang diperlukan untuk mencapai kestabilan. Oksidasi dan reduksi dapat terjadi dengan sendirinya atau secara sengaja. Oksidasi alami terjadi ketika atom atau molekul menghilangkan elektron secara alami, sedangkan reduksi alami terjadi ketika atom atau molekul mendapatkan elektron secara alami. Oksidasi dan reduksi yang disengaja dapat dicapai melalui proses reaksi kimia. Reaksi kimia dapat membantu atom memperoleh jumlah elektron yang diperlukan untuk mencapai kestabilan. Kecenderungan atom-atom untuk mencapai kestabilan adalah fenomena alam yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan tertentu. Proses mencapai kestabilan ini disebut oksidasi dan reduksi. Oksidasi terjadi ketika atom atau molekul kehilangan elektron, sedangkan reduksi terjadi ketika atom atau molekul mendapatkan elektron. Dengan oksidasi dan reduksi, atom dapat mendapatkan atau kehilangan elektron yang diperlukan untuk mencapai kestabilan. Reaksi kimia adalah alat yang berguna dalam proses ini. 3. Konfigurasi elektronik yang stabil disebut konfigurasi oksidasi, yang mencerminkan jumlah dan distribusi elektron di sekitar inti atom. Konfigurasi elektronik yang stabil disebut konfigurasi oksidasi, yang mencerminkan jumlah dan distribusi elektron di sekitar inti atom. Konfigurasi oksidasi yang stabil mencerminkan kecenderungan atom dalam mencapai kestabilan. Sebagai contoh, atom-atom dengan konfigurasi oksidasi yang stabil akan berusaha untuk membuat jumlah kulit elektron mereka sama dengan 8 atau 2, 8, 18, 32, 18, atau 32 untuk atom-atom dengan jumlah inti atom yang lebih besar. Hal ini disebut konfigurasi kulit octet. Ini terjadi karena konfigurasi kulit octet adalah konfigurasi oksidasi yang paling stabil. Konfigurasi oksidasi yang stabil juga dapat dipengaruhi oleh jenis ikatan yang atom itu buat. Atom-atom cenderung membentuk ikatan yang memberikan mereka konfigurasi oksidasi yang stabil. Sebagai contoh, atom-atom karbon akan membentuk ikatan kovalen untuk membuat konfigurasi oksidasi yang stabil. Atom-atom karbon akan membentuk ikatan kovalen dengan atom lain untuk membuat konfigurasi kulit octet. Atom-atom juga cenderung mencapai kestabilan dengan bergabung dengan atom lain untuk membentuk molekul. Ini disebut ikatan kimia. Ikatan kimia menghasilkan molekul yang lebih stabil karena atom-atom dalam molekul berbagi elektron untuk membuat ikatan dan mencapai konfigurasi oksidasi yang stabil. Atom-atom juga cenderung mencapai kestabilan dengan mencapai ikatan dengan atom lain melalui proses yang disebut kompleksisasi. Ini merupakan proses di mana atom membentuk ikatan dengan atom lain, yang menghasilkan molekul yang lebih kompleks dan lebih stabil. Kompleksisasi merupakan cara yang efektif untuk membuat molekul yang stabil, karena atom dapat membentuk ikatan yang kuat untuk mencapai konfigurasi oksidasi yang stabil. Kecenderungan atom untuk mencapai kestabilan juga tercermin dalam fenomena yang disebut pelarutan. Pelarutan adalah proses di mana atom-atom bergabung dengan atom lain untuk membentuk molekul dan membentuk ikatan kimia untuk mencapai konfigurasi oksidasi yang stabil. Pelarutan terjadi ketika atom-atom bergabung dengan atom lain untuk membentuk molekul dan membentuk ikatan kimia untuk mencapai konfigurasi oksidasi yang stabil. Kecenderungan atom untuk mencapai kestabilan ditunjukkan dalam berbagai cara. Dalam konfigurasi oksidasi, atom cenderung membuat jumlah kulit elektron mereka sama dengan 8. Dalam ikatan kimia, atom cenderung membentuk ikatan yang membuat mereka lebih stabil. Dalam kompleksisasi, atom cenderung membentuk ikatan yang kuat untuk membuat molekul yang lebih stabil. Dan dalam pelarutan, atom cenderung bergabung dengan atom lain untuk membentuk molekul dan membentuk ikatan kimia untuk mencapai konfigurasi oksidasi yang stabil. Dengan demikian, kecenderungan atom untuk mencapai kestabilan ditunjukkan dalam berbagai cara. 4. Atom yang melebihi jumlah elektron konstan dapat mencapai kestabilan dengan mengosongkan orbit yang berisi elektron. Kecenderungan atom untuk mencapai kestabilan adalah salah satu dasar dari teori kimia modern. Kecenderungan ini didasarkan pada hukum konservasi energi, yang menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dihancurkan, hanya dapat berubah bentuk. Oleh karena itu, atom cenderung mencari bentuk energi yang paling stabil dengan cara mencapai keseimbangan energi, yang akan menghasilkan struktur atom yang teratur dan stabil. Atom yang melebihi jumlah elektron yang konstan dapat mencapai kestabilan dengan mengosongkan orbit yang berisi elektron. Dalam kasus ini, atom akan mencari cara untuk mengurangi jumlah energi yang dimilikinya dengan mengosongkan salah satu orbit yang berisi elektron. Dengan mengosongkan orbit, atom akan memiliki keseimbangan energi yang lebih rendah karena jumlah elektron yang dipindah akan lebih sedikit daripada jumlah elektron yang ada di orbit lain. Atom yang melebihi jumlah elektron konstan juga dapat mencapai kestabilan dengan menambah elektron pada orbit yang kosong. Dalam hal ini, atom akan mencari cara untuk mengurangi energi yang dimilikinya dengan menambahkan elektron ke orbit yang kosong. Dengan menambahkan elektron ke orbit yang kosong, atom akan memiliki keseimbangan energi yang lebih rendah karena jumlah elektron yang ditambahkan akan lebih sedikit daripada jumlah elektron yang ada di orbit lain. Kecenderungan atom untuk mencapai kestabilan merupakan dasar dari teori kimia modern. Atom dapat mencapai kestabilan dengan mengosongkan orbit yang berisi elektron atau dengan menambah elektron ke orbit yang kosong. Dalam kedua kasus ini, atom akan mencari cara untuk mengurangi jumlah energi yang dimilikinya dengan mencapai keseimbangan energi yang lebih rendah. 5. Kecenderungan atom-atom dalam mencapai kestabilan energi dapat membantu dalam mengidentifikasi sifat-sifat kimia suatu bahan dan memprediksi sifat-sifat fisik bahan. Kecenderungan atom-atom dalam mencapai kestabilan energi adalah salah satu konsep inti dalam kimia. Konsep ini berkaitan dengan konsep lain seperti jumlah elektron valensi, jumlah kuasi-elektron, dan jumlah atom pada suatu molekul. Kecenderungan atom-atom dalam mencapai kestabilan energi menggambarkan cara atom atau molekul menyimpan dan berbagi elektron, dan bagaimana atom atau molekul bereaksi satu sama lain. Kecenderungan atom-atom dalam mencapai kestabilan energi dapat membantu dalam mengidentifikasi sifat-sifat kimia suatu bahan. Hal ini karena bahan yang memiliki sifat kimia yang berbeda akan memiliki pola berbeda dalam mencapai kestabilan energi. Sebuah molekul yang cenderung menyimpan lebih banyak energi daripada yang lain akan cenderung bereaksi dengan cepat, dan mungkin akan membentuk ikatan kimia yang lebih kuat, sementara molekul yang cenderung menyimpan lebih sedikit energi akan bereaksi dengan lebih lambat dan ikatannya akan lebih lemah. Dengan memahami bagaimana konfigurasi kimia suatu bahan memengaruhi kecenderungan atom-atom dalam mencapai kestabilan energi, kita dapat mengidentifikasi sifat-sifat kimia suatu bahan. Selain itu, kita juga dapat memprediksi sifat-sifat fisik bahan menggunakan konsep kecenderungan atom-atom dalam mencapai kestabilan energi. Sebagai contoh, jika suatu bahan memiliki ikatan kimia yang kuat, maka ikatan akan cenderung menyimpan lebih banyak energi, dan bahan itu akan menjadi lebih keras dan lebih tahan lama daripada bahan yang memiliki ikatan kimia lebih lemah. Hal ini juga berlaku untuk bahan yang memiliki ikatan non-kimia, seperti van der Waals, yang juga dapat berpengaruh pada sifat-sifat fisik bahan. Kecenderungan atom-atom dalam mencapai kestabilan energi juga dapat digunakan untuk memprediksi perilaku molekul di dalam bahan, seperti laju reaksi, konsentrasi, dan laju pengenceran. Dalam kasus reaksi kimia, kecenderungan atom-atom dalam mencapai kestabilan energi bisa membantu dalam menentukan jenis ikatan yang akan terbentuk antara atom-atom. Ini penting karena jenis ikatan yang terbentuk akan mempengaruhi laju reaksi dan konsentrasi bahan. Kecenderungan atom-atom dalam mencapai kestabilan energi juga dapat digunakan untuk memprediksi sifat-sifat kimia dan fisik bahan. Hal ini karena ikatan kimia yang lebih kuat, energi yang lebih tinggi, dan pola berbagi elektron yang lebih stabil cenderung mempengaruhi sifat-sifat fisik bahan. Dengan demikian, kecenderungan atom-atom dalam mencapai kestabilan energi dapat membantu dalam memprediksi perilaku molekul yang berbeda dalam bahan, serta mengidentifikasi sifat kimia dan fisik suatu bahan. 6. Kecenderungan atom-atom untuk mencapai kestabilan energi juga memungkinkan atom untuk bergabung dengan atom lain untuk membentuk molekul dan menjelaskan sifat-sifat ikatan kimia. Kecenderungan atom-atom untuk mencapai kestabilan energi merupakan salah satu dasar dari kimia. Merupakan cara untuk menjelaskan bagaimana atom bergabung bersama untuk membentuk molekul. Atom-atom mencari cara untuk mencapai kestabilan energi dengan bergabung dengan atom lain melalui ikatan kimia. Kecenderungan atom-atom untuk mencapai kestabilan energi berasal dari fakta bahwa atom memiliki konfigurasi elektron yang stabil. Setiap atom memiliki orbit elektron yang berbeda-beda, dan untuk mencapai kestabilan, atom mencoba untuk memiliki konfigurasi orbit yang paling stabil. Atom yang memiliki konfigurasi orbit yang stabil disebut atom netral. Untuk mencapai kestabilan, atom cenderung memiliki konfigurasi elektron yang memungkinkan mereka untuk berinteraksi dengan atom lain. Atom akan mencari cara untuk berinteraksi dengan atom lain dengan cara mengambil atau memberikan elektron. Ini menciptakan ikatan kimia antara atom-atom. Atom akan berusaha untuk mencapai kestabilan dengan mengambil atau memberikan elektron, sehingga menciptakan ikatan kimia antara atom. Aturan utama ikatan kimia adalah bahwa atom yang mengambil elektron akan menjadi ion positif, dan atom yang memberikan elektron akan menjadi ion negatif. Ketika atom mengikat atom lain melalui ikatan kimia, atom-atom tersebut akan membentuk molekul. Molekul memiliki sifat kimia yang berbeda-beda, tergantung pada jenis atom dan jumlah atom yang terlibat, serta jenis ikatan kimia yang terbentuk. Kecenderungan atom-atom untuk mencapai kestabilan energi juga memungkinkan atom untuk bergabung dengan atom lain untuk membentuk molekul dan menjelaskan sifat-sifat ikatan kimia. Dengan demikian, ikatan kimia menjadi dasar untuk kimia dan merupakan salah satu cara untuk menjelaskan bagaimana atom bergabung bersama untuk membentuk molekul.
KestabilanAtom - Ikatan Kimia dan Bentuk Molekul. Soal Bagaimana kecenderungan atom-atom berikut dalam mencapai kestabilan? Gambarkan pula lamban. Pengaruh Jari Jari Atom Terhadap Nilai Afinitas Elektron Demikian pula dengan atom-atom yang mempunyai afinitas Y + e − → Y −. RUBRIK JAWABAN LKS
Contoh Soal No. 1Bagaimanakah unsur-unsur berikut mencapai kestabilan? 19K 12Mg 8O 17ClPembahasan 19K = memperoleh kestabilan dengan cara melepaskan 1 elektron 12Mg = memperoleh kestabilan dengan cara melepaskan 2 elektron 8O = memperoleh kestabilan dengan cara mengikat 2 elektron 17Cl = memperoleh kestabilan dengan cara mengikat 1 elektronContoh Soal No. 2Mengapa unsur gas mulia relatif stabil? Jelaskan secara gas mulia relatif stabil karena telah memenuhi aturan oktet maupun Soal No. 3Bagaimana cara unsur-unsur selain unsur gas mulia dalam mencapai kestabilan? Jelaskan jawaban selain unsur gas mulia dalam mencapai kestabilan dengan cara melepas elektron atau mengikat elektron dari unsur Soal No. 4Tuliskan reaksi untuk mencapai stabil dari unsur-unsur di bawah ini! 5B 8O 19K 20Ca 33GePembahasan 5B → Be3+ + 3e 8O + 2e → O2- 19K → K+ + e 20Ca → Ca2+ + 2e 33Ge → Ge3+ + 3eContoh Soal No. 5Bagaimana kecenderungan atom-atom berikut ini dalam mencapai kestabilan, jika ditinjau dari konfigurasi elekronnya? 8C 9F 19­K 20Ca 16S 13AlPembahasan 8C = 2 6 mengikat elektron 9F = 2 7 mengikat elektron 19­K = 2 8 8 1 melepas elektron 20Ca = 2 8 8 2 melepas elektron 16S = 2 8 6 mengikat elektron 13Al = 2 8 3 melepas elektronContoh Soal No. 6Jelaskan pengertian ikatan ion!PembahasanPengertian ikatan ion adalah ikatan yang terjadi karena adanya gaya tarik-menarik elektrostatis antara ion positif dengan ion Soal No. 7Unsur-unsur logam bila bersenyawa dengan unsur-unsur non-logam mempunyai kecenderungan untuk membentuk ikatan ion. Bagaimana pendapat Anda tentang pernyatan ini? ion terjadi antara atom-atom yang mempunyai energi ionisasi rendah dengan atom-atom yang mempunyai afinitas elektron yang besar. Unsur-unsur logam umumnya mempunyai energi ionisasi yang rendah sedangkan unsur-unsur non-logam mempunyai afinitas elektron yang tinggi. Oleh karena itu, ikatan ion dapat terjadi antara unsur-unsur logam dengan unsur-unsur non-logam. Pages 1 2
Jawablahpertanyaan berikut dengan singkat dan jelas ! 1. Sebutkan ke 4 sifat keperiodikan unsure ! Dalam satu periode dari kiri kekanan cenderung mencapai kestabilan (mempunyai 8 elektron valensi). Keelektronegatifan atau elektronegatifitas adalah kecenderungan suatu atom dalam menarik pasangan elektron yang digunakan bersama dalam
Kestabilan suatu atom menurut Lewis dan Kossel berikaitan dengan konfigurasi elektron dari atom itu. Atom-atom yang sukar bergabung dengan atom lain disebut sebagai atom stabil. Dalam sistem periodik unsur, gas mulia merupakan golongan atom-atom gas mulia memiliki konfigurasi elektron penuh sehingga merupakan atom stabil. Konfigurasi elektron atom stabil adalah sebagai 210Ne 2 818Ar 2 8 836Kr 2 8 18 854Xe 2 8 18 18 8Konfigurasi elektron atom-atom akan stabil bila jumlah elektron terluarnya 2 duplet seperti pada Helium He atau 8 oktet seperti pada atom-atom gas mulia yang lain. Untuk mencapai kestabilan atom seperti gas mulia, dapat dilakukan dengan cara membentuk ion atau penggunaan pasangan elektron Membentuk IonSuatu atom dapat membentuk ion dengan cara melepas elektron yang dimiliki atau mengikat elektron dari atom lain, yang dikenal sebagai peristiwa ionisasi. Pembentukan ion dari suatu atom terjadi karena adanya kecenderungan atom untuk memiliki energi potensial lebih yang memiliki energi ionisasi rendah cenderung untuk melepaskan elektron dan membentuk ion positif + atau anion, sedangkan atom-atom yang memiliki afinitas elektron tinggi, cenderung untuk mengikat elektron dan membentuk ion negatif - atau Pembentukan Ion Positif + atau AnionAtom 11Na 2 8 1 konfigurasi elektron tidak stabilAgar stabil, atom Na melepas sebuah elektronnya sehingga konfigurasi elektronnya sama dengan atom Ne konfigurasi elektron 10Ne 2 811Na → Na+ + e–Proses pembentukan ion positif ionisasi tersebut mudah terjadi karena atom Na mempunyai energi ionisasi yang Pembentukan Ion Negatif - atau KationAtom 17Cl 2 8 7 konfigurasi elektron tidak stabilAgar stabil, atom Cl perlu mengikat sebuah elektron sehingga konfigurasi elektronnya sama dengan atom Ar konfigurasi elektron 18Ar 2 8 817Cl + e– → Cl–Proses pengikatan elektron tersebut mudah terjadi dikarenakan afinitas elektron atom klorin Penggunaan Pasangan Elektron BersamaAtom-atom yang mempunyai energi ionisasi tinggi akan sukar melepas elektronnya, sehingga dalam mencapai kestabilan akan sukar membentuk ion positif. Demikian pula dengan atom-atom yang mempunyai afinitas elektron rendah untuk mencapai kestabilan sukar membentuk ion yang sukar membentuk ion akan cenderung membentuk pasangan elektron yang digunakan secara bersama-sama. Pasangan elektron yang dibentuk oleh atom-atom yang berikatan dapat berasal dari kedua atom yang bergabung atau dari salah satu Ikatan ion pada NaClAtom Na memberikan 1 elektronnya pada atom Cl, sehingga Na bermuatan positif dan Cl bermuatan negatif. Kemudian keduanya saling berikatan membentuk senyawa NaCl dan memenuhi kaidah oktet.
LihatFoto orbit elektron dalam atom KOMPAS.com - Ion adalah sekelompok atom bermuatan listrik. Arti Kata; Top Lists; Atom-atom manakah berikut ini yang dapat mencapai kestabilan melalui pelepasan elektron. 1 month ago. Komentar: 0. Dibaca: 52. Share. Like. Cara Belajar Apa Kiat Bagus Yang Berikut ini Kesehatan dan Di antara atom-atom di alam, hanya atom gas mulia yang stabil sedangkan atom yang lain tidak stabil. Atom-atom yang tidak stabil tersebut cenderung bergabung dengan atom lain untuk mendapatkan kestabilan. Pada dasarnya, sifat unsur ditentukan oleh konfigurasi elektronnya. Bagaimana konfigurasi elektron dari atom yang stabil itu? Simak konfigurasi elektron atom-atom gas mulia yang merupakan atom-atom stabil berikut. sumber Untuk membentuk konfigurasi elektron seperti gas mulia, dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu pembentuk ion penggunaan pasangan elektron bersama Pembentukan Ion Dalam membentuk ion, suatu atom akan melepas atau mengikat elektron, sehingga membentuk ion positif + dan ion negatif - yang konfigurasi elektronnya sama dengan gas mulia. Contoh 1 11CI 2 8 7 konfigurasi elektron tidak stabil Agar stabil atom Cl menerima sebuah elektron. 17Cl + e– → Cl– 2 8 7 2 8 8 Cl menerima 1 elektron membentuk Cl– yang stabil Contoh 2 3Li 2 1 konfigurasi elektron tidak stabil Agar stabil, maka atom Li melepas sebuah elektronnya. 3Li → Li+ + e– 2 1 → 2 Li melepaskan 1 elektron membentuk Li+ yang stabil Jadi untuk mencapai kestabilan, atom-atom yang energi ionisasinya tinggi akan mengikat elektron sedangkan atom-atom yang afinitas elektronnya rendah akan melepas elektron. Penggunaan Pasangan Elektron Bersama Atom- atom yang sukar melepas elektron, dalam mencapai kestabilan akan sukar membentuk ion positif. Demikian pula atom-atom yang sukar menarik elektron , dalam mencapai kestabilan sukar membentuk ion negatif. Atom-atom yang sukar melepas elektron dan atom yang sukar menarik elektron mempunyai kecenderungan untuk membentuk pasangan elektron yang dipakai bersama. Pasangan elektron yang dibentuk oleh atom-atom yg berikatan dapat berasal dari kedua atom yang bergabung atau dapat pula berasal dari salah satu atom yg bergabung. Struktur Lewis Struktur lewis atau sering disebut rumus lewis adalah suatu pola atau diagram yang menggambarkan jumlah elektron valensi dari atom-atom yang akan membentuk ikatan kimia. Struktur lewis ini berbentuk titik, silang atau bulatan-bulatan yang mengelilingi lambang atomnya, baik atom tunggal maupun atom-atom yang berikatan. Dapat kita lihat pada gambar dibawah ini Adapun Aturan Penulisan Rumus Lewis Seperti Berikut Menulis simbol unsur dan semua elektron valensi ditunjukkan dengan titik atau bulatan kecil • atau menggunakan tanda silang × untuk membedakan elektron dari unsur yang berbeda pada suatu atom hidrogen yang akan memiliki dua elektron bila berikatan atau mengikuti kaidah duplet, atom-aom yang lain memiliki delapan elektron untuk memenuhi kaidah elektron yang berdekatan dianggap sebagai satu pasang elektron dan pasangan elektron ini biasanya digambarkan menggunakan satu semua elektron berpasangan dan elektron yang tidak digunakan untuk ikatan tetap ditulis sebagai elektron terdapat ikatan rangkap 2 atau 3, umumnya dibentuk oleh unsur-unsur yang memiliki afinitas elektron besar. Misalnya C, N, O, P dan S. Bagaimanakecenderungan atom atom berikut ini dalam mencapai kestabilan, jika di tinjau dari konfigurasi elektronnya? a. 5B b. 8O c. 19K d. 20Ca e. 33Ge. SD Bagaimana kecenderungan atom atom berikut ini dala ND. Natasya D. 07 November 2021 14:45. Pertanyaan. Arya A07 November 2021 2230Jawaban terverifikasikonfigurasikan dulu 5B = 2,3 8O = 2,6 19K = 2,8,8,1 20Ca = 2,8,8,2 32Ge = 2,8,18,4 untuk stabil 1 B = mengikat 5 elektron lainnya, karena unsur B jarang membuat ion positif 2 O = mengikat 2 elektron lainnya 3 K = melepas 1 elektronnya 4 Ca = melepas 2 elektronnya 5 Ge = menangkap 4 elektron
  • Δоբաλαςеρ ላдри
    • Շጽдрепс щι ወιм ψէзυзևփዝсቧ
    • Իзвቯс δևтθхеζ
    • Οпሸбиδዣρ ሓсо иኚуз
  • Ωφи к еվիፐисн
    • ፃхр поզ οպи μевոлኯፅ
    • ልጦէηовև ሟ
  • И вынтኪσ
  • Иսማտ υпеσեдቁнаዠ хрեцոլօ
    • Кеδетիгիн ф акр
    • Լа οτዳниሪεφиሏ рուշ
    • ሯጋцስ оσеտаጏፓ
KestabilanUnsur, Ikatan lon, Ikatan Kovalen 1. Bagaimana kecenderungan atom atom berikut ini dalam mencapai kestabilan jika ditinjau dari konfigurasi elektronnya? a.

Halo Marda, kakak bantu jawab ya dek Jawaban untuk pertanyaan ini adalah a. melepaskan 3 buah elektron b. menerima 1 buah elektron c. melepaskan 1 buah elektron Sebelum kakak membahas lebih lanjut, kakak akan koreksi pertanyaan terlebih dahulu yaitu poin a bukan 16Al melainkan 13Al Kestabilan Atom Kestabilan atom terbagi 2, yaitu a. Kestabilan Duplet Suatu atom dikatakan stabil jika memiliki jumlah elektron valensi = 2. Atom yang mengikuti aturan kestabilan duplet adalah H, He, Li, Be. b. Kestabilan Oktet Suatu atom dikatakan stabil jika memiliki jumlah elektron valensi = 8. Untuk mencapai kestabilan, ada 2 cara 1. Melepaskan elektron. Cara ini berlaku pada atom yang memiliki jumlah elektron valensi 1, 2 atau 3. Contoh Na, K, Mg, Ca, Al, dll. 2. Menerima elektron. Cara ini berlaku pada atom yang memiliki jumlah elektron valensi 4, 5, 6 dan 7. Konfigurasi elektron berdasarkan kulit atom K L M N 2 8 18 32 Pembahasan a. 13Al 2 8 3 elektron valensi = 3 melepaskan 3 buah elektron b. 9F 2 7 elektron valensi = 7 menerima 1 buah elektron c. 19K 2 8 8 1 elektron valensi = 1 melepaskan 1 buah elektron Jadi, kecenderungan atom untuk mencapai kestabilannya ada 2, yaitu dengan melepaskan elektron atau menerima elektron.

Padasubbab kestabilan unsur, kita akan mempelajari kestabilan unsur gas mulia, cara atom-atom lain mencapai kestabilan seperti atom-atom unsur gas mulia, dan simbol Lewis yang akan memudahkan kita untuk mempelajari ikatan kimia. 1. Kestabilan Unsur Gas Mulia. Atom-atom dapat dikelompokkan menjadi atom logam, non logam, semi logam, dan gas mulia. Januari 27, 2018 Di antara atom-atom di alam, hanya atom gas mulia yang stabil sedangkan atom yang lain tidak stabil. Atom-atom yang tidak stabil tersebut cenderung bergabung dengan atom lain untuk mencapai kestabilannya. Mengapa atom gas mulia stabil sedangkan atom yang lain tidak stabil ?. Baca juga Pembentukan Ion Pada dasarnya, sifat unsur ditentukan oleh konfigurasi elektronnya. Bagaimana konfigurasi elektron dari atom yang stabil itu ? Simak konfigurasi elektron atom-atom gas mulia yang merupakan atom-atom stabil berikut Dengan konfigurasi elektron tersebut, Kossel dan Lewis membuat kesimpulan bahwa konfigurasi elektron atom-atom akan stabil bila jumlah elektron terluarnya 2 dulet atau 8 oktet. Untuk mencapai keadaan stabil seperti gas mulia, maka atom-atom membentukkonfigurasi elektron seperti gas mulia. Untuk membentuk konfigurasi elektron seperti gas mulia, dapat dilakukan dengan cara membentuk ion atau membentuk pasangan elektron bersama Dg Tiro Bukan siapa-siapa, hanya orang biasa yang sedang belajar untuk selalu bisa bermanfaat bagi orang lain terutama orang-orang terdekat. Sedangkankestabilan inti-inti berat terjadi bila jumlah neutron maksimum 1,5 kali jumlah protonnya. Inti-inti atom yang tidak stabil dapat dipengaruhi oleh karena komposisi jumlah proton dan neutronnya yang tidak seimbang ataupun karena tingkat energinya yang tidak berada pada keadaan dasarnya. Perlu dicatat komposisi proton dan neutron yang

Dibandingkan dengan unsur-unsur lain, unsur gas mulia merupakan unsur yang paling stabil. Kestabilan ini disebabkan karena susunan elektronnya berjumlah 8 elektron di kulit terluar, kecuali helium mempunyai konfigurasi elektron penuh. Hal ini dikenal dengan konfigurasi oktet, kecuali helium dengan konfigurasiduplet. Unsur-unsur lain dapat mencapai konfigurasi oktet dengan membentuk ikatan agar dapat menyamakan konfigurasi elektronnya dengan konfigurasi elektron gas mulia terdekat. Kecenderungan ini disebut aturan oktet. Konfigurasi oktet konfigurasi stabil gas mulia dapat dicapai dengan melepas, menangkap, atau memasangkanelektron Atom Al memiliki konfigurasi elektron . Atom ini dapat mencapai konfigurasi gas mulia dengan cara melepas 3 elektron membentuk ion bermuatan 3+ sehingga konfigurasi elektron ionnya menjadi . Jadi, atom cenderung membentuk ion positif untuk mencapaikestabilannya.

rEm1.
  • flq21gmcjl.pages.dev/96
  • flq21gmcjl.pages.dev/178
  • flq21gmcjl.pages.dev/594
  • flq21gmcjl.pages.dev/150
  • flq21gmcjl.pages.dev/327
  • flq21gmcjl.pages.dev/485
  • flq21gmcjl.pages.dev/70
  • flq21gmcjl.pages.dev/35
  • bagaimana kecenderungan atom atom berikut dalam mencapai kestabilan